• Kategori

  • Arsip Tulisan

  • Blog Stats

    • 846.105 hits

BUKU PENGALAMAN PARENTING : MIRACLES AT HOME [versi lengkap]

BUKU MIRACLES AT HOME

Buku Parenting - Miracles At HomeRumahku syurgaku. Rasanya selama beberapa tahun saya tak mengerti bagaimana sebuah rumah merupakan syurga yang tenang, damai, dan menyenangkan. Hari-hari saya  dihiasi oleh rengekan, tangisan, teriakan, dan amukan anak-anak. Ditambah lagi teriakan pembantu yang panik melihat anak kedua saya (2,5 tahun) dipukul, dicubit atau dibenturkan oleh anak pertama (5,5 tahun).

Inilah kondisi saya sampai akhir tahun 2008. Saya adalah seorang Ibu dari dua orang anak, wanita karir, dan seorang dokter. Saya banyak menghabiskan waktu saya di luar rumah. Hal ini saya lakukan karena alasan keuangan.

Selama bertahun-tahun saya berada dalam kondisi seperti ini. Semakin hari, kondisi anak saya semakin mengkhawatirkan. Anak pertama saya suka memukul, mengamuk, membangkang dan berbagai perilaku buruk lainnya. Selain perilaku yang buruk, anakku juga mengalami susah makan, susah mandi, tidak mau belajar, dan sering terlambat sekolah. Dan satu hal yang membuatku khawatir lagi yaitu dia sangat pemalu dan tidak percaya diri dalam bergaul. Saya takut sekali mengingat keadaan anakku seperti ini karena sebentar lagi dia harus masuk SD. Bagaimana dia bisa menjalani hari-harinya di sekolah nanti?

Baca lebih lanjut

ASI dan Cinta

ASI dan Cinta
dr. Ariani

image0101Pemberian ASI juga dapat mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak, serta menimbulkan rasa aman dan kedekatan emosional yang kuat. Dalam dekapan ibu, bayi akan merasakan kehangatan dan perlindungan. Begitu pula sebaliknya, ibu menyusui akan merasakan puas dan bahagia, karena dapat memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sesungguhnya apabila dalam menyusui dihayati, akan menumbuhkan kebahagiaan yang terwujud dalam bentuk kasih sayang murni. Sentuhan kulit, detak jantung ibu yang telah lama dikenal bayi, akan meningkatkan kemesraan. Berpadunya unsur fisik dan psikis antara ibu dan anak tersebut, semakin memperkuat ikatan cinta dan kasih sayang di antara mereka.

Dampak psikologisnya, menimbulkan rasa sayang, nyaman, percaya dan berani menjangkau orang lain. Efeknya adalah menumbuhkan kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang akrab. Semua itu berdayaguna sebagai dasar perkembangan emosi anak di kemudian hari.
Baca lebih lanjut

Remote Parenting (2)

Menyambung tulisan pertama tentang Remote Parenting, saya mencoba berbagi ide lagi.

Dulu sewaktu masih mahasiswa, saya sempat berkunjung ke rumah salah seorang senior. Kebetulan beliau belum pulang dan saya disambut oleh putranya yang masih SD. Kebetulan sang anak cukup akraban dan senang bercerita banyak hal. Jadinya saya cukup mudah untuk ngobrol dengannya.

Saya tanya sekolah tentang sekolahnya, kesehariannya, dsb. Sampai suatu ketika, saya tanya tentang cita-citanya. Saya agak terkejut ketika sang anak mengatakan, “Mati syahid kayaknya enak”. Luar biasa, cita-cita mati syahid sudah terpatri dalam dada seorang anak SD. Siapa yang bisa menanamkan cita-cita mulai seorang muslim kepada seorang anak seperti ini sampai-sampai memiliki persepsi bahwa mati (yang pada kadang-kadang orang dewasa saja takut) itu enak. Kemudian saya berpikir, kemungkinan besar hal ini ditanamkan orang tuanya compare to sekolah atau media lainnya. Nah yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana caranya?
Baca lebih lanjut

Tips Menstimulasi Kecerdasan Bayi

Tips Menstimulasi Kecerdasan Bayi

• Menatap Mata
• Mengajak bicara dengan mimik ekspresif
• Menyusui
• Menggelitik tubuh
• Bernarasi ketika beraktifitas
• Menyanyi bersama
• Mengenalkan berbagai tekstur
• Mengajak belanja
• Memberi kejutan
• Membacakan buku
• Main cilukba
• Mainan barang milik orang dewasa
• Bermain warna
• Rangsang untuk menjangkau suatu benda
• Bermain wajah lucu
• Memberi kesempatan untuk memilih
• Mengubah pemandangan
• Tanya kabarnya.

Endah Silawati,  Blog Parenting Islami

https://parentingislami.wordpress.com

Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan Pengantar Bahasa Inggris

Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

dengan Pengantar Bahasa Inggris

 

Download: PAUD dengan Bahasa Inggris.pdf

 

Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing terutama Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Keahlian berbahasa asing ini diperlukan untuk menguasai ilmu pengetahuan, memiliki pergaulan luas dan karir yang baik. Hal ini membuat semua orang dari berbagai kalangan termotivasi untuk mengusai Bahasa Inggris. 

Kecenderungan masyarakat akan penguasaan bahasa asing tersebut, membuat berbagai lembaga pendidikan saling berlomba membuat program yang memasukan Bahasa Inggris sebagai salah satu keahlian yang dikembangkan. Termasuk lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal ini berdasarkan asumsi bahwa anak lebih cepat belajar bahasa asing dari pada orang dewasa (Santrock, 313: 2007). Sebuah penelitian yang dilakukan Johnson dan Newport, 1991 (Santrock, 313:2007) menunjukan bahwa imigran asal Cina dan Korea yang mulai tinggal di Amerika pada usia 3 sampai 7 tahun kemampuan Bahasa Inggrisnya lebih baik dari pada anak yang lebih tua atau orang dewasa.

Baca lebih lanjut

Membentuk Anak Cerdas Sejak Kehamilan (part 1)

Membentuk Anak Cerdas Sejak Kehamilan

dr. Ariani,   https://parentingislami.wordpress.com
Manajer pelatihan WISE (Women’s Initiative and Society Empowerment)

Kecerdasan anak dipengaruhi keadaan gizinya sejak dalam kandungan. Oleh karena itu ibu penting bagi seorang calon ibu/ibu untuk betul soal gizi yang terbaik untuk dirinya maupun buah hatinya sehingga dapat optimal membentuk anak yang sehat dan cerdas. Insya Allah

Tingkat Kecerdasan
Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir, untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru serta memecahkan permasalahan-permasalahan secara cepat dan tepat.

Tingkat kecerdasan anak sangat ditentukan oleh keadaan otak dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: sifat genetis, lingkungan (fasilitas, sosial-ekonomi keluarga), motivasi dan status gizinya. Kepandaian seseorang secara kualitatif dapat diukur dengan alat electro-encephalogram (EEG), alat positron-emission tomography (PET) dan tes IQ.

Alat EEG dapat menangkap dan mencatat gelombang arus yang dipancarkan oleh otak. Sedangkan alat PET, mencatat reaksi otak terhadap suatu permasalahan. Otak yang cerdas, hanya memerlukan sedikit reaksi untuk memecahkan masalah. Sedangkan yang kurang cerdas, tampak akan mengerahkan hampir semua bagian otaknya untuk menjawab permasalahan yang sama.

Tes IQ sejak lama telah dipakai. Tes ini sebagai salah satu cara untuk menduga tingkat kecerdasan seseorang. Orang-orang yang terkenal, terbukti memiliki IQ yang tinggi.

Menurut Tirtonegoro (1984), tingkat kecerdasan seseorang menyebar secara normal mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, yaitu: 1 persen cacat berat/idiot (IQ 0 – 25), 2 persen cacat agak berat/imbesil (IQ 25 – 50), 20 – 25 persen cacat ringan /debil (IQ 50 – 75) dan lamban belajar (IQ 75 – 85), 50 – 55 persen rata-rata/normal (IQ 90 – 110), 20 – 25 persen superior (IQ 110 – 125), 2 persen sangat superior/gifted (IQ 125 – 140), dan 1 persen genius (IQ 140 – 200).
Baca lebih lanjut

Permainan Seru Mengasah Panca Indera Anak

Permainan seru mengasah Panca Indera Anak

dr. Ariani, https://parentingislami.wordpress.com

1. Buah untuk dilihat, dicium dan dicicipi
Umur : 2 tahun ke atas
Material : Buah-bahan
Cara bermain :
• Sediakan buah-buahan (misalnya apel merah, pisang, jeruk anggur).
• Perlihatkan dan perkenalkan kepada si kecil nama buah satu per satu.
• Mintalah si kecil untuk menyebutkan kembali nama-nama buah-buahan tersebut
• Setelah mengenal warna si kecil dapat anda ajak diskusi mengenai warna,rasa, tekstur dan lain-lain..

Variasi
• Menggunakan buah plastik (tentunya tidak ada kegiatan mencium dan mencicipi)
• Menggunakan aneka sayur atau daging sebagai pengganti buah-buahan
• Menutup mata dengan sapu tangan, dan minta ia menebak buah yang sedang dipegangnya, atau yang kita masukkan ke mulutnya
Baca lebih lanjut

Kiat Mengajarkan Kecerdasan Indrawi Pada Anak

dr. Ariani,  https://parentingislami.wordpress.com

Diantara usia 3-4 tahun, anak sedang mengembangkan pemahaman tentang informasi yang diberikan masing-masing indra. Pemahaman tersebut amat berguna, antara lain :

1. Membantu memecahkan masalah
Anak dapat memecahkan masalah secara tepat dan cepat.Misalnya jika anak paham penciuman hidunglah yang memberitahu aneka bau, maka ia bisa segera menutup hidung ketika ada bau tidak sedap, sebelum ia ingin muntah. Sebaliknya anak bisa mengenduskan hidung lebih keras untuk ’melacak’ di mana mama menyimpan kue bolu yang baru masak.

2. Mempermudah eksplorasi
Anak bisa mengeksplorasi lingkungan lebih cepat. Begitu diberi tahu ” Bunga melati kecil, warna putih, dan baunya wangi, anak bisa cepat menemukan melati diantara aneka bunga. Ia tidak bingung mencarinya, karena sudah paham bahwa ia hanya perlu mengandalkan indra penciuman dan penglihatan.

Apa yang sebaiknya orang tua lakukan ?
Charles A. Samith, Ph.D, Pakar kajian Keluarga dan Pengembangan Manusia dari Kansas State University Cooperative Extension menyarankan tehnik-tehnik berikut ini, jika anda berencana memperkaya pengalaman kesadaran indrawi untuk si kecil :
Baca lebih lanjut

Bunda Ayun Aku dalam Buaianmu!

BUNDA AYUN AKU DALAM BUAIANMU !

Bila kita perhatikan, pola asuh yang berbeda sangat
terlihat antara pola asuh budaya Barat serta Timur.
Kebanyakan pola asuh yang biasa diterapkan oleh
masyarakat di Barat, tampak menerapkan kemandirian
sejak anak masih kecil. Anak dibiarkan dalam kamar
terpisah sendari dini ( bahkan sejak masih bayi ),
dibiarkan untuk tertidur dalam kamarnya tersebut.
Bandingkan dengan budaya di daerah Timur, bayi
ditidurkan dengan diayun, di-ais ( bahasa Sunda ),
di-emban ( bahasa Jawa ), tidur dalam satu kamar,
bahkan satu tempat tidur dengan ayah bundanya.

Sepintas nampak perbedaan yang jelas terhadap pola
asuh tadi. Namun adakah pengaruh yang signifikan
terhadap pola tumbuh kembang anak selanjutnya?

Ternyata pola tadi sempat ditanyakan dalam bukunya
Dr.Ratna Megawangi, Character Parents space, dikatakan
bagaimana pengaruhnya bila anak dininabobokan oleh
ibunya sebelum tidur.

Ternyata jawabanya sungguh mengejutkan. Pola di Timur
yang biasa kita lakukan ternyata perlu kita syukuri.
Dikatakan bila anak lebih banyak mendapatkan dekapan
dan sentuhan fisik, ada semacam kerinduan terhadap
orangtuanya. Dan hal ini merupakan dasar bagi hubungan
harmonis di dalam kelurga. Di Barat, anak yang diberi
kamar sendiri sejak bayi, dalam perkembanganya anak
bukannya mandiri , malah cenderung untuk individualis.
Hal ini disebabkan karena sebenarnya mereka belum siap
dipisahkan dan masih merindukan ketergantungan kepada
orangtua.
Hal ini didukung juga dengan penelitian yang
memaparkan bahwa hal tadi ( meninabobokan dll ) dapat
menimbulkan efek psikologis kedekatan hubungan antara
ibu dan anak lebih erat. Anak merasa aman, mendapatkan
kasih sayang, dan sentuhan membuat fondasi
perkembangan spiritual dan emosi anak berkembang. Efek
ini juga sama jika kita mendongengkan sebuah cerita.

Pengaruh mengayun ini ternyata sangat luar biasa.
Bukankah anak mudah tertidur saat kita ayun?
Meng’ayun’ sebenarnya ‘fitrahnya’ bayi. Karena ia
terbiasa di’ayun’dalam cairan dalam rahim ibu saat ia
masih dalam kandungan. Lihat saja saat ia menangis,
pola mengayun ini sering membuat tenang (tentu bukan
menangis karena lapar atau basah ya)

Semoga tulisan ini dapat menjadi semangat bagi bunda
atau ayah, yang mungkin kelelahan saat mengayun
anaknya atau yang beranggapan bahwa mengayun anak
membuat jadi kebiasaan yang salah atau bahkan membuat
anak tergantung. Percayalah ini adalah investasi yang
berharga bagi masa depannya kelak. Karena tentu kita
berharap, anak-anak kita bukan saja tumbuh sehat
secara jasmaninya saja, tapi juga sehat mentalnya juga
sehat secara emosionalnya. Amiin

Jadi bunda…., ayunlah anak-anak kita dalam buaianmu….

dr.Kharisma Perdani K
*Public Relation WISE ( Women’s Initiative for Society
Empowerment ).
Klinik, Konsultasi dan Pelatihan, Jl.Tubagus Ismail
No.40A Bandung
*Redaktur Parenting Islami

https://parentingislami.wordpress.com