• Kategori

  • Arsip Tulisan

  • Blog Stats

    • 846.104 hits

Mengatasi Anak Sulit Makan

Mengatasi Anak Sulit Makan

 

cimg03601Kita  selalu mendengar banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya sulit makan. Hanya sebagian kecil yang mempunyai anak dengan tidak memiliki masalah makan.  tidak tahu bagaimana setiap keluarga yang pada akhirnya bisa mengatasi masalah makan anaknya. Sebagian dari mereka menemukan anaknya bisa makan  ketika mulai masuk sekolah. Tapi  tetap sebagian anak mengalami kesulitan ini walaupun anak sudah masuk sekolah.

Untuk menyelesaikan masalah ini, sekalian dalam rangka berobat ke dokter, mereka meminta vitamin peningkat nafsu makan.  Amat bingung bagi saya sebagai dokter untuk menyampaikan bahwa sebenarnya bukan itu obat untuk membuat anak bisa makan dengan teratur.  Anakku yang berusia 5,5 tahun sudah sempat beberapa kali mengkonsumsi  vitamin, akan tetapi jarang sekali dia bisa makan teratur tiga kali sehari. Paling hanya satu atau dua kali sehari. Bahkan bisa tidak mau makan seharian.  Hal ini benar-benar berpengaruh buruk yang menyebabkan anak saya masuk ke berat badan kurang alias kurang energi protein (KEP).  Hal yang membuat perasaan saya benar-benar tertekan karena saya seorang dokter yang seharusnya amat sangat mengerti bahwa asupan nutrisi yang cukup itu amat sangat penting.

Baca lebih lanjut

Breastfeeding Father (Wujud cinta Ayah)

Breastfeeding Father (Wujud cinta Ayah)

cimg09301Mungkin ada yang baru mendengar istilah ini pertama kali akan mengernyitkan dahi, ”Memang, seorang ayah bisa menyusui ? .

Maksud dari istilah tersebut adalah berupa dukungan penuh dari seorang ayah kepada istrinya dalam proses menyusui. Karena itulah, hal ini diistilahkan dengan nama breastfeeding father. (Tentunya, bukan memberikan susu pada anak seperti yang ibu-ibu lakukan). Hal ini bukan berarti seorang Ayah, Abi, Papa atau Papih hanya berperan aktif ketika bayi sudah lahir dan disusui, tapi bahkan jauh sebelum bayi lahir. Karena keberhasilan menyusui ditentukan sejak dari awal-awal kehamilan

Seorang ayah memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui seorang ibu (“The Breastfeeding Book”, Martha Sears, R.N., and William Sears, M.D.) Pasangan yang sensitive dan supportive adalah faktor yang menentukan kesuksesan proses menyusui. So, dengan kata lain keberhasilan menyusui tidak terlepas dari usaha para ayah untuk menjadi breastfeeding father.

Berbagai hal yang bisa dilakukan seorang ayah menuju breastfeeding father yang TOP Be Ge Te :

Baca lebih lanjut

ASI dan Cinta

ASI dan Cinta
dr. Ariani

image0101Pemberian ASI juga dapat mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak, serta menimbulkan rasa aman dan kedekatan emosional yang kuat. Dalam dekapan ibu, bayi akan merasakan kehangatan dan perlindungan. Begitu pula sebaliknya, ibu menyusui akan merasakan puas dan bahagia, karena dapat memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sesungguhnya apabila dalam menyusui dihayati, akan menumbuhkan kebahagiaan yang terwujud dalam bentuk kasih sayang murni. Sentuhan kulit, detak jantung ibu yang telah lama dikenal bayi, akan meningkatkan kemesraan. Berpadunya unsur fisik dan psikis antara ibu dan anak tersebut, semakin memperkuat ikatan cinta dan kasih sayang di antara mereka.

Dampak psikologisnya, menimbulkan rasa sayang, nyaman, percaya dan berani menjangkau orang lain. Efeknya adalah menumbuhkan kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang akrab. Semua itu berdayaguna sebagai dasar perkembangan emosi anak di kemudian hari.
Baca lebih lanjut

ASI dalam AL-Qur’an (Ungkapan cinta Allah SWT)

ASI dalam AL-Qur’an (Ungkapan cinta Allah SWT)

ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yan luar biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat Cintanya, bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)

Baca lebih lanjut

ASI dan Hak bayi (Wujud cinta sesama)

ASI dan Hak bayi (Wujud cinta sesama)

oleh:  dr. Ariani

IDE : ASI ungkapan cinta Allah, cinta ibu, cinta ayah dan cinta sesama yang akan menghasilkan anak-anak yang penuh cinta sehingga dunia akan dihiasi dengan cinta

Setiap bayi mempunyai hak dasar atas makanan, kesehatan terbaik, interaksi psikologis terbaik untuk kebutuhan tumbuh kembang optimal. Para ahli gizi sepakat, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dengan segudang manfaat dari berbagai aspek, tidak hanya untuk bayi tetapi juga untuk ibu. Sehingga mendapatkan ASI merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus dipenuhi.

Hak anak adalah bagian dari hak azasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan Negara.

Hak tersebut mencakup :
1. Non diskriminasi
2. Kepentingan terbaik bagi anak
3. Hak kelangsungan hidup
4. Perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak
(UU Perlindungan Anak Bab I pasal I No.12 danBab II pasal 2)

Untuk memdukung hal tersebut telah dikeluarkan berbagai pengakuan atau kesepakatan yang bersifat regional maupun global yang bertujuan melindungi, mempromosi, dan mendukung pembaruan ASI. Sehingga diharapkan setiap ibu di seluruh dunia dapat melaksanakan pemberian ASI dan setiap bayi diseluruh dunia memperoleh haknya mendapatkan ASI.

Legislasi Perlindungan yang telah dibuat untuk mewujudkan hal tersebut antara lain :
1. Convention on The Rights of The Child (CRC)
Convention on The Rights of The Child atau Konvensi Hak Anak yang melibatkan 19 Negara menyatakan bahwa hak anak untuk mendapat standar kesehatan tertinggi dapat terpenuhi bils pemerintah memastikan penyediaan makanan bergizi, dan orang tua serta anak memperoleh informasi yang cukup tentang nutrisi dan manfaat pemberian ASI. Konvensi ini diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1990 dan menjadi Undang-Undang RI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

2. International Convenant on Economic, Social and Cultural Rights (ICESR) Perjanjian Internasional untuk Hak Azasi di bidang Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan (1966) yang melibatkan 142 negara mengesahkan “hak untuk Pangan dan Kesehatan”. Langkah yang diambil untuk memenuhi kecukupan pangan adalah memelihara, menerima atau memperkuat penganekaragaman diet serta memperhatikan konsumsi dan pola pemberian makanan yang tepat termasuk ASI.

3. Convention on the elimination of all forms of discrimination against womens (CEDAW)
Konvesi eliminasi segala bentuk diskriminasi terhadap wanita (1979) yang melibatkan 165 negara menyatakan bahwa ibu seharusnya mendapat pelayanan yang sesuai berkaitan dengan kehamilan dan meyusui.

4. Innocenti Declaration
Deklarasi Innocenti (1990) dilaksanakan sebagai upaya untuk pencapaian ASI ekslusive pada 80% bayi usia 4 bulan.

5. Convention on Matermity Protection, International Labour Organization
Konvensi Perlindungan Maternal ILO menyatakan bahwa ibu bekerja seharusnya memperoleh cuti hamil minimal 12 minggu sebelum kembali bekerja. Sedangkan, pada konvensi tahun 2000, lama cuti hamil ditingkatkan menjadi 14 minggu.

6. Deklarasi lain : Konferensi Gizi Internasional (1992), Konferensi Kependudukan dan Pembangunan (1994), Konferensi Dunia tentang Wanita, Pertemuan Pangan Dunia ke 4 (1994).

Adalah hak setiap bayi untuk mendapat ASI. Begitu pula hak setiap ibu untuk menyusui bayinya. Sehingga berbagai legislasi diharapkan melindungi hak-hak ibu untuk menjamin keberhasilan menyusui.

Berkaitan dengan itu, berikut  hal yang kiranya perlu diperhatikan:
Ibu bekerja perlu upah selama cuti agar dapat menyusui secara ekslusif (ILO,1997). WHA dan UNICEF (2001) menganjurkan menyusui ekslusif selama 6 bulan. Selanjutnya setelah ibu kembali bekerja, ibu mendapat kesempatan menyusui dengan fasilitas untuk menyusui atau memeras ASI di tempat kerjanya. Dan ternyata hak menyusui dijamin dalam pasal 99 dan 101 Undang-undang ketenagakerjaan termasuk waktu ekstra menyusui/memerah di luar jam istirahat dan fasilitas atau ruang laktasi di kantor.

bersambung…

Referensi :

1. Alquran

2. Sunardi. Ayah Beri Aku ASI. Aqwamedika. Solo : 2008.

3.Ikatan dokter Anak Indonesia. Bedah ASI. Balai Penerbit FK UI. Jakarta : 2008

https://parentingislami.wordpress.com

Kanker Leher Rahim

Kanker Leher Rahim
kanker-serviksMungkin anda sudah tidak asing lagi dengan istilah di atas. Jenis kanker Kanker yang satu ini cukup terkenal bahkan menjadi momok yang menakutkan bagi kaum hawa.So, penting banget untuk semua wanita untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang yang satu ini.Ok,yuk kita gali lebih dalam lagi.

Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina).

Kanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker paling banyak kedua di dunia yang diderita wanita di atas usia 15 tahun. Sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia didiagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270.000 meninggal tiap tahunnya. Untuk Indonesia, kanker leher rahim merupakan jenis kanker paling banyak yang terjadi pada perempuan.

Tapi, menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?

Baca lebih lanjut

Ketika Anak Menuntut Keadilan

image024Saya dapat cerita ini dari istri. Begini ceritanya…

Setelah kelahiran anak kedua kami, sepertinya sang kakak menyadari ada makhluk baru yang menjadi bagian dari kehidupan kami. Temen-temen sering cerita tentang pengalaman keluarga mereka setelah kelahiran anak kedua. Katanya kalau beli mainan harus selalu 2. Satu buat si kakak, satu buat si adik. Kalau enggak, rebutan deh. Bahkan denger-denger , pada beberapa anak, kelahiran anak kedua merupakan ancaman bagi anak pertama.

Suatu ketika, ica anak kedua kami menangis. Terang saja respon kami segera menyambutnya. Digendong, dielus-elus, disayang-sayang. Dan tahukah apa yang dilakukan fatih kakaknya yang berumur dua tahun setengah?

Baca lebih lanjut

Remote Parenting (2)

Menyambung tulisan pertama tentang Remote Parenting, saya mencoba berbagi ide lagi.

Dulu sewaktu masih mahasiswa, saya sempat berkunjung ke rumah salah seorang senior. Kebetulan beliau belum pulang dan saya disambut oleh putranya yang masih SD. Kebetulan sang anak cukup akraban dan senang bercerita banyak hal. Jadinya saya cukup mudah untuk ngobrol dengannya.

Saya tanya sekolah tentang sekolahnya, kesehariannya, dsb. Sampai suatu ketika, saya tanya tentang cita-citanya. Saya agak terkejut ketika sang anak mengatakan, “Mati syahid kayaknya enak”. Luar biasa, cita-cita mati syahid sudah terpatri dalam dada seorang anak SD. Siapa yang bisa menanamkan cita-cita mulai seorang muslim kepada seorang anak seperti ini sampai-sampai memiliki persepsi bahwa mati (yang pada kadang-kadang orang dewasa saja takut) itu enak. Kemudian saya berpikir, kemungkinan besar hal ini ditanamkan orang tuanya compare to sekolah atau media lainnya. Nah yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana caranya?
Baca lebih lanjut

Remote Parenting

Anak di kampung, istri di kampung. Sekarang, saya sendiri merantau di negeri orang. Perancis namanya.

There is something missing. Ketidak hadiran istri dan anak sedikit banyak mempengaruhi kondisi psikologis, at least pada 1-2 bulan pertama ini. Cinta adalah berbagi; begitu kata sebuah film. Ingin rasanya berbagai kebahagiaan dengan mengajak jalan-jalan mengunjungi kota dan tempat-tempat menarik di sini. Ah betapa bahagianya. Tapi sekarang, kondisinya tidak memungkinkan persis sama seperti dulu.

BTW, walaupun terpisah oleh jarak, tugas-tugas seorang ayah dan suami tidak lah harus berhenti, bahkan harus terus berlanjut. Tidak mungkin berhenti hanya gara-gara kita di rantau dan anak kita di kampung. Salah satu tugas kita adalah mendidik dan membina anak. Ya pareting. Dan karena kami berjauhan, saya menjulukinya Remote Parenting.

Baca lebih lanjut