• Kategori

  • Arsip Tulisan

  • Blog Stats

    • 846.105 hits

Tips Pijat Bayi

Tips Pijat Bayi

cimg1042Memijat adalah salah satu pengobatan alternatif yang sudah diakui keefektifannya untuk terapi penyakit tertentu atau sekedar menjaga kebugaran tubuh. Bukan hanya pada orang dewasa, terapi ini pun bisa dilakukan pada bayi. Tujuannya untuk meningkatkan status kesehatan bayi, meningkatkan rasa nyaman, serta meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan anak. Tapi perlu diingat, terapi ini hanya bisa dilakukan pada bayi yang usianya lebih dari 6 bulan, bayi tidak dalam keadaan diare dan ada selang waktu dengan jam makan atau tidak dalam keadaan kenyang. Berikut ini adalah persiapan dan cara pelaksanaannya.

 

Persiapan memijat:

  • Mencuci tangan dengan sabun
  • Menggunakan pelumas baby oil atau semacamnya

Baca lebih lanjut

Hikmah Disyari’atkan Khitan

 

Hikmah Disyari’atkan Khitan

Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridhainya- Rasulullah bersabda:

(( الفطرة خمس -أو خمسة من الفطرة: الختان، والاستحداد، وتنف الإبط، وتقليم الأظفار، وقص الشارب )) الخباري في صحيح، 5889

Artinya: Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR. Bukhari, 5889).

Makna fitrah pada asalnya adalah tabiat yang semula sudah ada, dan yang dimaksu dengan hadits tersebut di atas adalah, “Jika 5 hal di atas dilakukan maka pelakunya disifati dengan fithrah sebagaimana Allah tetapkan demikian untuk para hambanya, dan juga Allah memotivasi hamba-Nya untuk melakukan, mencintai hal yang demikian, sehingga hamba tersebut memiliki sifat yang paling sempurna lagi mulia. Dalam sejumlah sifat yang lain disebutkan, “Lima hal yang teramsuk sunnah/kebiasaan”.

Dan khitan maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan. Adapun istihdad, adalah menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.

Baca lebih lanjut

ASI dan Cinta

ASI dan Cinta
dr. Ariani

image0101Pemberian ASI juga dapat mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak, serta menimbulkan rasa aman dan kedekatan emosional yang kuat. Dalam dekapan ibu, bayi akan merasakan kehangatan dan perlindungan. Begitu pula sebaliknya, ibu menyusui akan merasakan puas dan bahagia, karena dapat memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sesungguhnya apabila dalam menyusui dihayati, akan menumbuhkan kebahagiaan yang terwujud dalam bentuk kasih sayang murni. Sentuhan kulit, detak jantung ibu yang telah lama dikenal bayi, akan meningkatkan kemesraan. Berpadunya unsur fisik dan psikis antara ibu dan anak tersebut, semakin memperkuat ikatan cinta dan kasih sayang di antara mereka.

Dampak psikologisnya, menimbulkan rasa sayang, nyaman, percaya dan berani menjangkau orang lain. Efeknya adalah menumbuhkan kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang akrab. Semua itu berdayaguna sebagai dasar perkembangan emosi anak di kemudian hari.
Baca lebih lanjut

ASI dalam AL-Qur’an (Ungkapan cinta Allah SWT)

ASI dalam AL-Qur’an (Ungkapan cinta Allah SWT)

ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yan luar biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat Cintanya, bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)

Baca lebih lanjut

ASI dan Hak bayi (Wujud cinta sesama)

ASI dan Hak bayi (Wujud cinta sesama)

oleh:  dr. Ariani

IDE : ASI ungkapan cinta Allah, cinta ibu, cinta ayah dan cinta sesama yang akan menghasilkan anak-anak yang penuh cinta sehingga dunia akan dihiasi dengan cinta

Setiap bayi mempunyai hak dasar atas makanan, kesehatan terbaik, interaksi psikologis terbaik untuk kebutuhan tumbuh kembang optimal. Para ahli gizi sepakat, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dengan segudang manfaat dari berbagai aspek, tidak hanya untuk bayi tetapi juga untuk ibu. Sehingga mendapatkan ASI merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus dipenuhi.

Hak anak adalah bagian dari hak azasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan Negara.

Hak tersebut mencakup :
1. Non diskriminasi
2. Kepentingan terbaik bagi anak
3. Hak kelangsungan hidup
4. Perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak
(UU Perlindungan Anak Bab I pasal I No.12 danBab II pasal 2)

Untuk memdukung hal tersebut telah dikeluarkan berbagai pengakuan atau kesepakatan yang bersifat regional maupun global yang bertujuan melindungi, mempromosi, dan mendukung pembaruan ASI. Sehingga diharapkan setiap ibu di seluruh dunia dapat melaksanakan pemberian ASI dan setiap bayi diseluruh dunia memperoleh haknya mendapatkan ASI.

Legislasi Perlindungan yang telah dibuat untuk mewujudkan hal tersebut antara lain :
1. Convention on The Rights of The Child (CRC)
Convention on The Rights of The Child atau Konvensi Hak Anak yang melibatkan 19 Negara menyatakan bahwa hak anak untuk mendapat standar kesehatan tertinggi dapat terpenuhi bils pemerintah memastikan penyediaan makanan bergizi, dan orang tua serta anak memperoleh informasi yang cukup tentang nutrisi dan manfaat pemberian ASI. Konvensi ini diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1990 dan menjadi Undang-Undang RI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

2. International Convenant on Economic, Social and Cultural Rights (ICESR) Perjanjian Internasional untuk Hak Azasi di bidang Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan (1966) yang melibatkan 142 negara mengesahkan “hak untuk Pangan dan Kesehatan”. Langkah yang diambil untuk memenuhi kecukupan pangan adalah memelihara, menerima atau memperkuat penganekaragaman diet serta memperhatikan konsumsi dan pola pemberian makanan yang tepat termasuk ASI.

3. Convention on the elimination of all forms of discrimination against womens (CEDAW)
Konvesi eliminasi segala bentuk diskriminasi terhadap wanita (1979) yang melibatkan 165 negara menyatakan bahwa ibu seharusnya mendapat pelayanan yang sesuai berkaitan dengan kehamilan dan meyusui.

4. Innocenti Declaration
Deklarasi Innocenti (1990) dilaksanakan sebagai upaya untuk pencapaian ASI ekslusive pada 80% bayi usia 4 bulan.

5. Convention on Matermity Protection, International Labour Organization
Konvensi Perlindungan Maternal ILO menyatakan bahwa ibu bekerja seharusnya memperoleh cuti hamil minimal 12 minggu sebelum kembali bekerja. Sedangkan, pada konvensi tahun 2000, lama cuti hamil ditingkatkan menjadi 14 minggu.

6. Deklarasi lain : Konferensi Gizi Internasional (1992), Konferensi Kependudukan dan Pembangunan (1994), Konferensi Dunia tentang Wanita, Pertemuan Pangan Dunia ke 4 (1994).

Adalah hak setiap bayi untuk mendapat ASI. Begitu pula hak setiap ibu untuk menyusui bayinya. Sehingga berbagai legislasi diharapkan melindungi hak-hak ibu untuk menjamin keberhasilan menyusui.

Berkaitan dengan itu, berikut  hal yang kiranya perlu diperhatikan:
Ibu bekerja perlu upah selama cuti agar dapat menyusui secara ekslusif (ILO,1997). WHA dan UNICEF (2001) menganjurkan menyusui ekslusif selama 6 bulan. Selanjutnya setelah ibu kembali bekerja, ibu mendapat kesempatan menyusui dengan fasilitas untuk menyusui atau memeras ASI di tempat kerjanya. Dan ternyata hak menyusui dijamin dalam pasal 99 dan 101 Undang-undang ketenagakerjaan termasuk waktu ekstra menyusui/memerah di luar jam istirahat dan fasilitas atau ruang laktasi di kantor.

bersambung…

Referensi :

1. Alquran

2. Sunardi. Ayah Beri Aku ASI. Aqwamedika. Solo : 2008.

3.Ikatan dokter Anak Indonesia. Bedah ASI. Balai Penerbit FK UI. Jakarta : 2008

https://parentingislami.wordpress.com

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Download : Makanan Pendamping ASI.pdf 

 

Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak umur 0-24 bulan melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang dapat dipisahkan dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh.
Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak, dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak, khususnya pada umur dibawah 2 tahun (baduta).

Baca lebih lanjut

Cacar Air pada Anak

“Anak-anak terkena cacar air ?” tentu kita sering melihatnya. Bahkan kita mungkin juga pernah mengalaminya sendiri. Cacar air kita tentu familiar namun varisela, chicken pox,atau varicella zooster ? kita terkadang asing dengan istilah-istilah itu padahal nama-nama tadi punya penyebab yang sama dengan cacar air yang kita kenal. Tentu banyak pertanyaan yang kadang ingin kita tanyakan saat anak-anak kita atau kita sendiri terkena penyakit ini. Seperti apa bisa terkena penyakit ini lagi walau pernah kena, atau adakah imunisasinya dll”…..dll

Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox.

  • Varisela adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit.
  • Pada umumnya menyerang anak-anak, tapi dapat juga terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terkena sebelumnya
  • Banyak menyerang anak usia sekolah dasar (antara 5-9 tahun). Penularan memang cukup sering terjadi antar teman sekolah
  • Bersifat sangat menular dengan masa penularan antara 1 hari sebelum timbul ruam sampai 7 hari setelah munculnya gejala
  • Penularan dapat terjadi melalui: Kontak langsung dan Percikan ludah (droplet infection)
  • Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama) biasanya berkisar antara 2-3 minggu. “Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun globulin (ZIG), yang didapat dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes zoster, atau dengan varicella – zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh dari pool plasma yang mengandung titer antibodi spesifik yang tinggi. Bagi orang sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan vaksin varisela zoster (Okastrain). Pada anak sehat usia 1 – 12 tahun diberikan satu kali, satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 – 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, diberikan sekali saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa betahan sampai 10 tahun.

    Secara umum, seluruh jenis penyakir herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke orang lain kalau terjadi persentuhan.
    Baca lebih lanjut

    Mengelola Kelas PAUD yang Sehat (part 4 – tamat)

    Penyakit yang perlu diwaspadai jika terjangkit pada anak, diantaranya adalah:

    1. AIDS

    AIDS adalah penyakit berbahaya yang disebabkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Membiarkannya bisa mengakibatkan infeksi. Jumlah Anak yang terkena AIDS dari ibunya semakin meningkat. Mungkin pendidik tidak tahu ada anak di kelas yang terkena AIDS atau HIV. Anak mungkin tidak sadar mengidap penyakit tersebut. Karena banyak diskriminasi terhadap pengidap penyakit ini, banyak pemerintah yang melarang orang tua memberitahu pihak sekolah.

    AIDS tidak menular melalui sentuhan kulit, gigitan, pelukan, ciuman atau berbagi kamar mandi atau air minum. Hal yang harus diperhatikan sekolah adalah jika ada anak yang mengidap HIV positif tertular penyakit dari anak lain yang akan berbahaya baginya. Anak penginap AIDS kesehatan fisiknya sangat lemah (Deiner, 1993. hal 224). Diskusikan dengan orang tua seberaba besar anda dapat membantu seperti anda akan melakukannya terhadap anak yang memiliki keterbatasan fisik.

    2. Alergi dan Asma

    Alergi adalah sensitifitas seseorang terhadap zat tertentu. Alergi merupakan penyakit yang paling sering diderita anak prasekolah, sekitar satu pertiga dari penyakit yang sering diderita anak prasekolah. Serbuk sari bunga, debu dan hewan bisa mengakibatkan alergi dengan gejala mirip flu. Jika anak menderita gejala tersebut, meskipun berhubungan dengan cuaca, hubungi keluarga dan tanyakan apakah anak memiliki alergi atau tidak (Deiner, 1993, hal.225). Dalam hal ini, kelas harus sering di sapu dan dibersihkan sehingga bebas dari debu. AC dan pemanas ruangan harus sering dibersihkan atau diganti.

    Makanan umumnya bisa juga menjadi sumber alergi. Hampir 90% makanan penyebab alergi adalah makanan yang berasal dari kacang-kacangan, cokelat, buah masam, sereal dan produk berlemak, ikan, kerang-kerangan, susu, telur, minuman cola, beri, tomat, kayu manis, dan makanan berwarna (Deiner 1993). Jika anak bereaksi alergi setelah memakan makanan tersebut, hubungi orang tua atau ahli kesehatan.

    Gigitan serangga juga bisa menjadi masalah serius untuk beberapa alergi pada anak-anak dan bisa menjadi fatal. Berkeringat dan panas di sekitar wajah dan leher diikuti susah bernafas harus direspon dengan cepat. Tanaman liar bisa menjadi tempat hidup lebah dan nyamuk yang menyebabkan masalah alergi pada anak. Pendidik harus memastikan reaksi apa yang biasanya di alami anak, apa yang bisa dilakukan dan apa efek samping dari obat yang diberikan (Deiner, 1993). Anak-anak terkadang memegang ulat berbulu yang bisa menyebabkan reaksi pada kulit seperti gatal atau ruam.

    Asma diderita sekitar 2% dari jumlah populasi di Amerika dan awalnya sering pada anak usia dini, dengan prosentasi anak laki-laki lebih besar dua kali lipat dari anak perempuan. Asma disebabkan kerusakan tube brachial kecil yang menyebabkan susah bernafas, batuk, nafas terengah dan tercekik. Alergi adalah penyebab terbesar meskipun terlalu lelah juga dapat menyebabkan serangan. Asma lebih sering terjadi di pagi hari tanpa di duga yang mengakibatkan kepanikan anak dan orang di sekitarnya. Pendidik harus mengetahui bagaimana menolong anak menggunakan obat dari dokter atau inhaler dan pada saat tersebut disarankan anak duduk, tidak berbaring (Deiner, 1993).

    Memainkan drama dramatis dapat menolong anak yang memiliki alergi atau asma untuk mengelola rasa takut mereka seperti halnya dengan anak yang takut pada dokter dan tembakan. Kelas bisa di set sebagai ruang gawat darurat misalnya dengan meja periksa palsu, mesin rongent, dan alat pernafasan. Anak memakai masker pura-puranya supaya tidak tertular (Goldberg, 1994). Guru bisa mengundang petugas medis untuk berbicara pada anak-anak. Permainan seperti itu diperlukan anak-anak yang bisa menolong mengatasi kekhawatiran mereka. Terluka, kecelakaan, dan orang jahat merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi anak (Goldberg, 1994. hal. 35)

    3. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

    Meskipun bukan penyakit, ADHD merupakan ketidaknormalan yang bisa diderita 3% sampai 5% anak. Anak dengan ADHD biasanya sangat aktif, kurang memperhatikan, tidak dapat berkonsentrasi lama dalam mengerjakan tugas, dan impulsif ketika memberikan respon terhadap kejadian dan orang. Gejala ini pun sering diderita anak laki-laki dari pada perempuan (Landau & McAnich, 1993, hal 49).

    Anak dengan kekurangan konsentrasi ini sulit untuk bisa diam di sekolah, sulit berbagi, menunggu sesuatu atau bekerjasama dengan orang lain. Mereka menunjukan gerakan dan vokalisasi yang ekstentif serta bisa berkelahi dan sangat pembangkang. Mengkonsumsi gula bukanlah sebagai penyebab kelainan ini sperti yang diperkirakan sebelumnya, bukan juga karena aktifitas menangis anak. (Landau & McAnich, 1993, hal 49).

    Karena aktivitasnya yang berlebihan, respon yang impulsif dan ketidakmampuan memperhatikan juga merupakan hal yang biasa pada anak pra sekolah. Guru dan orang tua memerlukan ahli untuk mendiagnosa kelainan ini. Untuk beberapa anak, lingkungan yang sangat terstruktur juga bisa menyebabkan anak berprilaku hiperaktif. Biasanya anak berprilaku hiperaktif ketika usia pra sekolah.

    Respon terbaik yang harus diberikan terhadap anak yang hiperaktif adalah menerima mereka sebagaimana adanya dan memperlihatkan penerimaan anda, mengatur prilaku mereka yang berlebih dalam keadaan yang terkendali dan menghargai mereka bahkan dalam hal kecil. Mereka sering tidak diterima teman sebaya yang bisa mengakibatkan rendahnya rasa percaya diri. Hargai usaha mereka dan ciptakan lingkungan yang bisa membuat mereka bebas bergerak dengan banyak aktivitas sehingga mereka bisa memilih yang mereka sukai.

    Sangat penting untuk berdiskusi setiap hari dengan orang tua tentang bagaimana prilaku anak di rumah dan apa yang paling baik dilakukan di sekolah. Untuk beberapa anak dengan keterbatasan konsentrasi ini, lebih baik dimasukan dalam lingkungan sekolah yang tidak terlalu besar.

    4. Pelecehan Anak

    Anak yang dilecehkan adalah anak yang orang tuanya atau pengasuhnya memperlakukan tidak baik, diterlantarkan, atau secara sengaja disakiti. Sebagai guru, kita memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kasus pelecehan anak. Pelecehan anak ini bisa secara fisik, emosional, verbal dan sexual sepertihalnya penelantaran secara fisik dan emosional. Pelecehan fisik biasanya lebih mudah di disadari karena dapat di lihat, tapi memungkinkan juga bagi guru untuk mengidentifikasi bentuk pelecehan lainnya.

    Anak yang menderita pelecehan seksual dapat menderita luka yang berulang dan tidak di duga. Seperti luka bakar, memar, bilur atau tercabut rambut. Mereka mengeluh perlakuan kasar atau menjadi takut terhadap orang dewasa, termasuk orang tua. Terkadang mereka terlihat kurang gizi atau dehidrasi. Mereka menjadi menarik diri dari lingkungannya atau terkadang menjadi pengganggu. Anak yang terlantar secara fisik akan terlihat tidak bersih, bau badannya tidak enak atau memakai sepatu dan pakaian dengan ukuran salah. Meraka mungkin terancam penyakit. Mereka mungkin kelaparan atau lelah dan banyak menghabiskan waktu sendiri.

    Anak yang terlecehkan atau terlantar secara emosional lebih sulit untuk diidentifikasi, tapi pada umumnya mereka tidak bahagia dan jarang tersenyum. Terkadang mereke menarik diri dari lingkungannya atau menjadi pembangkang. Sering mereka bereaksi tanpa emosi terhadap perkataan dan situasi yang tidak enak. Mereka terlihat apatis dan jarang berpartisipasi dalam aktivitas kelas.

    Anak yang mendapatkan pelecehan sexual, pakaian dalamnya terkoyak atau ternoda. Mereka mengeluh rasa sakit atau gatal di daerah kemaluan atau kesulitan buang air kecil. Mereka juga jadi menarik diri atau bermasalah bergaul dengan anak orang lain.

    Anak-anak tersebut membutuhkan pertolongan dalam dua hal. Pertama guru harus menerima mereka dan memperlakukan mereka sebagai anak yang berharga dan biarkan mereka mengetahuinya. Mereka memerlukan pengalaman kesuksesan dan bangga akan hal itu. Pada saat yang bersamaan, pelecehan harus dihentikan.

    Hukum yang berlaku di Amerika Serikat memperbolehkan pembimbing anak melaporkan kasus pelecehan. Sebagian besar pemerintahan negara bagian AS menyediakan layanan Hot line 24 jam . Laporan telepon harus diikuti laporan tertulis dalam tenggak waktu 24 jam. Kemudian petugas akan mengontak Departemen Layanan Sosial setempat yang akan mengirim petugas untuk melakukan investigasi dan mengambil tindakan dengan keluarga yang terkait.
    Jika guru mencurigai bahwa seorang anak menjadi korban pelecehan atau penelantaran, guru harus menghubungi atasannya atau ahli kesehatan untuk memeriksa keadaan. Guru juga harus mempertimbangkan kebijakan sekolah ketika melaporkan pelecehan anak. Jika tidak mengetahuinya, minta program layanan untuk menjabarkan berbagai kebijakan mengenai pelecehan dan penelantaran.

    5. Infeksi Pendengaran

    Infeksi telinga merupakan penyakit urutan kedua yang paling sering diderita anak. Penting bagi guru untuk mengetahui penyakit ini karena anak dengan infeksi telinga memiliki cairan dalam bagian tengah telinganya yang dapat menyebabkan tidak bisa mendengar selama seminggu atau kadang sebulan. Ketika hal tersebut terjadi lebih lama, anak dapat mengalami kesulitan belajar bahasa dan tidak bisa berkonsentrasi.

    Guru dapat menolong mengurangi infeksi telinga dengan mencegah tersebarnya flu di kelas karena flu bisa menyebabkan infeksi telinga. Bantu anak yang menderita flu untuk menutup hidung dan mulut mereka ketika mereka batuk dan pastikan dia, anda dan semua anak mencuci tangan setelah menggunakan tisu. Bersihkan juga mainan, keran air atau alat lain yang biasa dipegang anak. Jika ada anak yang mengalami gangguan pendengaran, hubungi keluarga dan sarankan mereka untuk memeriksa telinga anak. Infeksi telinga biasanya diobati dengan antibiotik, tapi untuk infeksi permanen telinga anak juga biasanya dikeringkan dengan pipa.

    Lingkungan kelas dapat juga membantu pendengaran anak jika guru berbicara dengan kata-kata yang mudah di tangkap anak. Karpet di lantai, gorden jendela dan hiasan dinding di tembok dapat menyerap suara. Lebih baik anak-anak memakai headset ketika mendengar musik dari pada menyetel musik di kelas. Memberi aktivitas kelompok kecil dari pada aktifitas kelas. Berdiri atau duduk dekat dengan anak ketika berbicara dan membuat kontak mata dengan mereka sehingga mereka bisa melihat gerakan bibir anda. Anak-anak dengan tipe penyakit pendengaran lainnya dapat terbantu jika orang yang berada disekitar bicaranya mudah di dengar.

    6. Cacat Fisik dan Mental

    Semakin banyak sekolah khusus untuk anak dengan keterbatasan fisik disatukan menjadi sekolah biasa. Anak dengan kawat gigi dan kursi roda, anak yang cacat, dan anak yang memiliki keterbelakangan mental, perkembangannya akan maksimal dalam program inklusi. Penelitian telah menemukan bahwa:
    Anak dengan keterbatasan fisik dapat bermain dengan lebih baik pada kelas inklusif dengan anak normal daripada di kelas yang seragam. (Diamond, Hestenes & O’Corner, 1994 hal. 69)

    Sedangkan anak yang tidak cacat tetap dapat berkembang baik. Mereka akan lebih menerima perbedaan, lebih nyaman bergaul dengan anak yang memiliki keterbatasan dan secara umum lebih penolong dengan sesamanya.

    Bagaimana dengan masalah kebutuhan pemeriharaan kesehatan? Sebagai pendidik di kelas yang melibatkan anak berkebutuhan khusus, harus faham dengan kebutuhan khusus seperti obat-obatan atau diet khusus. Mereka mungkin akan lebih mudah sakit dari pada anak yang lain atau proses penyembuhan yang lebih atau memerlukan istirahat yang banyak. Dokter dan orang tua dapat membantu guru menentukan peralatan kesehatan lain yang diperlukan.

    Di Amerika Serikat terdapat peraturan pemerintah yang mengatur bahwa guru, para ahli kesehatan dan kebutuhan khusus menyusun Layanan Perencanaan Keluarga (Family Service Plan) untuk memasyarakatkan perkembangan anak berkebutuhan khusus. Sangat penting berhubungan baik dengan orang tua sehingga pendidik tahu harapan mereka. Supaya anak berkebutuhan khusus bisa bergerak bebas di kelas, maka pendidik sebaiknya menyusun ulang furniture, jalan atau menyususn kegiatan yang bisa diikuti.
    Dapatkah anak lain menerima temannya yang berkebutuhan khusus? Jika pendidik memperlakukan anak sama, maka anak pun akan mencontoh prilaku tersebut. Atau dengan cara menyediakan buku bacaan bergambar dengan tokoh utama anak berkebutuhan khusus.

    [Endah, https://parentingislami.wordpress.com%5D

    DAFTAR PUSTAKA

    • Beaty, Janice J (1996) Skills for Preschool Teachers, fifth edition, New Jersey: Pretice Hall
    • Decker, Celia A & Decker, Jhon R. (1988) Planning and Administering Early Childhood Programs, Ohio: Merril Oden, Serri (2003), the Development of Social Competence in Children, http://www.ericfacility.net/ericdigests/ed281610.html
    • Peterson, Candida (1996) looking forward through the Lifespan, third edition, Australia: Pretice Hall
    • Staff Ahli Bappenas (2006) Studi Kebijakan Pengembangan Anak Usia Dini yang Holistik dan Terintegrasi, Jakarta: BAPPENAS
    • Santrock, John (1994) Child Development, New York: McGrow
    • Yusuf, Syamsu LN (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
    • http://www.usaid.gov/our_work/global_health/mch/index.html

    Mengelola Kelas PAUD yang Sehat (Part 3)

    D. Menyediakan dan Menggunakan Benda-Benda yang Terjaga Kesehatan dan Kebersihannya

    Kelas harus bersih dan memiliki sanitasi yang baik. Meskipun petugas kebersihan yang melakukannya, tapi pendidik harus mengawasinya. Penting untuk memastikan bahwa kebersihan kelas sepanjang hari. Lantai, meja dan tempat menyajikan makanan harus terjaga kebersihannya. Makanan harus di simpan dalam wadah yang baik. Penyebaran penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kelas. Untuk membersihkan mainan dan peralatan yang di sentuh anak, bisa dengan mencucinya dengan cairan pembersih dan air yang disediakan setiap hari. Ketika anak terinfeksi kuman, beritahu orang tuanya segera. Untuk memastikan ruangan kelas bersih dan sanitasinya baik, bisa mengunakan Ceklis Kebersihan Kelas setiap hari.

    Penerangan, pemanas ruangan dan ventilasi harus dijaga pada kondisi yang sehat. Anak dan orang tua harus mendapatkan pemberitahuan mengenai jenis pakaian yang digunakan ke sekolah. Jika baju hangat cadangan dianggap perlu, pendidik harus menyiapkannya apabila anak tidak membawanya. Siapkan persediaan pakaian yang cukup jika sewaktu-waktu anak jatuh atau kecelakaan atau kehilangan baju. Pastikan mencucinya setelah digunakan.

    Taman bermain outdoor juga harus bersih. Jika terdapat bak pasir, tutuplah sehingga hewan tidak bisa masuk ke dalamnya. Jika pendidik memiliki ayunan atau perosotan, pastikan yang permukaannya berlubang sehingga ketika hujan, tidak akan ada genangan air yang bisa menyebabkan berkembangbiaknya nyamuk.

    Contoh Cek List Kebersihan Kamar

    ___ Lantai kelas dan kursi bersih

    ___ Area buku bersih

    ___ Permukaan meja dan rak bersih dan bebas kuman

    ­___Tempat sampah dilapisi pelastik sampah

    ___ Lantai kamar mandi bersih dan bebas kuman

    ___ Bak cuci piring dan toilet bersih dan bebas kuman

    ___ Makanan tersimpan dengan baik

    ___ Alat makan bersih dan tersimpan dengan baik

    ___ Sampah sudah di buang

    ___ Tersedia handuk

    ___ Tersedia tisu

    ___ Tersedia sabun cair

    ___ Tersedia gelas kertas

    ___ Tersedia sikat gigi tiap anak

    ___ Tersedia pasta gigi tiap anak

    ___ Mainan bersih dan bebas kuman

    ___ Binatang mainan bersih

    ___ Kotak dan kandang binatang bersih

    ___ Selimut, keset, pelpet, bersih

    ___ Air bak air sudah diganti

    Di kelas pun harus tersedia persediaan tisu, handuk, gelas kertas dan sabun cair. Jika pendidik menggunakan seprei atau selimut untuk tidur siang, harus dinamai untuk setiap anak dan dicuci secara rutin. Untuk mencegah penyebaran kuman pastikan anak menggunakan seprei dan selimut milik mereka. Juga pastikan peralatan makan dicuci dengan baik dengan suhu yang cukup untuk membunuh bakteri dan simpan di tempat yang baik.

    Menggosok gigi setelah makan adalah kebiasaan yang baik untuk anak. Setiap anak harus memiliki sikat gigi sendiri dan beri nama atau tanda sehingga mereka bisa mengenalinya. Juga namai tempat menyimpan sikat gigi mereka. Selain itu, menggunakan pasta gigi untuk setiap anak pun bisa mencegah penyebaran kuman. Pastikan anak menggosok gigi dengan benar setiap setelah makan.

    E. Mengenali Prilaku atau Gejala Aneh yang Mengindikasikan Anak sakit atau akan Mengakibatkan Mereka Sakit

    Terkadang anak bisa sakit tanpa di duga sebelumnya karena itu pendidik harus siap jika itu terjadi. Dalam hal ini, mengenali anak yang sakit sangat penting. Jika di sekolah tidak ada staf kesehatan, maka pendidik bisa membicarakan dengan orang tua untuk mencari alternatif perawat.

    Kebijakan mengenai perawatan anak yang sakit perlu didiskusikan dengan staff dan dikomunikasikan dengan orang tua sehingga setiap orang faham dengan prosedurnya. Yang utama, pendidik harus memastikan anak terbebas dari tetanus, polio dan influenza tipe B.

    Pendidik juga perlu mencek setiap anak ketika mereka datang. Beberapa gejala yang mungkin terlihat dari anak yang sakit adalah:

    Rasa sakit yang tidak biasa

    Kulit berbintik

    Mata merah

    Sakit perut

    Kelelahan yang tidak biasa

    Mual

    Diare

    Sakit kepala

    Nyeri

    Panas dingin

    Sakit tenggorokan

    Sakit telinga

    Memar

    Luka bakar

    Perawat anak harus mengetahui informasi umum tentang tingkat keseriusan penyakit anak. Misalnya, anak dengan hidung bengkak, batuk, sakit kepala, atau sakit perut bisa dirawat di kelas jika ini adalah kebijakan pendidik. Tapi anak dengan gejala yang lebih parah, lebih baik dipulangkan atau dirawat. Lebi baik anak diisolasi dari anak lain dan dirawat.

    Pendidik juga harus terbiasa dengan kebutuhan kesehatan anak. Apakah ada anak yang sedang dalam masa perawatan atau pengobatan? Apakah ada yang memiliki asma atau alergi? Bagaimana dengan keterbatasan fisik? Beberapa anak menjadi gampang terkena penyakit dari pada anak yang lainnya. Mau tidak mau, pendidik memiliki tanggungjawab untuk mengawasi kesehatan anak, terbiasa dengan mereka, berbicara dengan orang tua dan bersap-siap untuk merespon kebutuhan setiap anak.

    Penyakit yang perlu diwaspadai jika terjangkit pada anak, diantaranya adalah:

    bersambung…

    [Endah, https://parentingislami.wordpress.com%5D